Karena Updatean Kemarenan

Long time no post~~~
Terakhir kali aku cek, di blog ini belum ada sarang laba-labanya, sih. Berarti ini blog belum lama-lama banget saya tinggalin. Hehe.

Saya sebenarnya pengen nge-post cerita ke Malaysia dan Vietnam kemarin, tapi tiba-tiba ada thoughs yang seetttt~~~ dateng gitu aja. Jadi yaudah, saya post ini dulu. 

Sebenarnya masih nyerempet-nyerempet ke cerita perjalanan kemarin sih. Jadi gini, saya sadar ni kalau egois itu sifat dasarnya manusia. Sebaik atau se-care apapun individu itu, pasti pernah mementingkan dirinya sendiri sebelum orang lain. Bahkan bisa dibilang mayoritas manusia seperti itu. 

Hal yang sama kejadian juga di media sosial. Kamu pasti sering kan, liat-liat youtuber atau influencer di instagram atau patfrom lain curhat tentang hate speech atau cacian hinaan yang ditujukan langsung ke dia? Yang pengirimnya orang-orang yang bahkan dia gakenal sama sekali. Lalu, respon si youtuber atau influencernya itu gimana? Beberapa ada yang ga ambil pusing. Ada yang sampe ngelaporin ke polisi. Ada juga yang dimasukin ke hati sampai-sampai stress dan bunuh diri. Nauudzubillah minzalik, ya Allah.

Sadar atau engga, hal serupa kejadian juga ke saya. Ke semua orang yang make media sosial, bahkan. Saya jamin itu. Hanya, bedanya, orang biasa yang account instagram atau youtubenya ga punya pengaruh apa-apa ga dapat hate speech atau kalimat ga enak dari netizen secara langsung.

Saat kamu update sesuatu yang berbeda di media sosial, kamu pernah sadar gak, kalau update-an yang kamu buat itu bikin orang lain "membuat" sisi baru akan sudut pandang mereka ke kamu. Kebanyakan orang pengguna media sosial kan mikirnya gini yak "Ini kan account gue, mau ngapain aja ya suka-suka gue dong ". Jadi mereka ga kepikiran yang gini-gini, tuh. Tapi, saya ngerasain itu.

Beberapa waktu yang lalu kan saya dapet rezeki bisa jadi relawan ke Vietnam. Masih dengan paham "Ini kan account gue, mau ngapain aja ya suka-suka gue dong ", saya yang excited luar biasa karna ini pertama kalinya saya ke luar negeri sendiri, dan bukan jalan-jalan, ya saya update ke insta semua kegiatan saya selama disana. Maksud dan tujuan utama saya update seperti itu sebenarnya tidak se-egois dan sesuka-suka saya. Tapi lebih ke perasaan pengen nge informasi ke orang lain tentang kegiatan saya. Bukan pamer. Beneran. Bukan. Alhamdulillah, niat saya waktu itu emang pengen menginformasi tanpa rasa sombong dan berbangga diri. Syukur-syukur kalau pas saya update dan yang lain liat, ada yang terinspirasi dan jadi pengen ikutan. Karna saya sih gitu, karna updatean dan suntikan-suntikan dari Kak Dini, saya jadi pengen juga jadi relawan ke negara lain, ga cuma di Mariendal aja. 

Tapi ternyata, ada beberapa warga instagram yang liat update-an saya dan reaksinya ga sesuai dengan apa yang saya harapkan. Mereka jadi sedikit....er.....sensitif dan pengen marah aaj gitu ke saya. Padahal yah, setelah saya mikir-mikir dan coba liat-liat kebelakang, saya udah lama tu ga komunikasi sama mereka, dan kayanya saya ga ada salah nih ke mereka. Tapi, kok jadi gitu yakk.

Saya coba ceritain ke temen saya yang lain dan coba menganalisa kenapa mereka jadi begini. Ini masih opini ya. Jadi, menurut analisa saya, si teman-teman yang tiba-tiba sensian ke saya ini menganggap saya pamer dan sok bener banget idupnya. Masalah sebenarnya ada di mereka. Mereka pernah coba ikutan hal serupa, tapi karena satu dan lain hal tidak tercapai dan mereka merasa kemampuan yang saya punya tidak lebih dari mereka. Dan inti dari semuanya, mereka merasa saya tidak pantas kegiatan ini. Makanya mereka sensian. Dampaknya? Dampaknya mereka benci saya. Mereka menyalahkan saya. Saya bisa dan mereka belum. Mereka marah.

Masuk akal tidak?

Dari sini saya jadi putus komunikasi. Dari kegiatan volunteering ini saya bisa kenal temen baru yang punya satu visi. Tapi disisi lain, karena saya update,saya kehilangan putus komunikasi dengan teman lama.

hemm...

Dari kejadian ini, ada baiknya ya kita sebagai pengguna media sosial harus mikir dua kali untuk tetap memegang tegus prinsip keegoisan "Ini kan account gue, mau ngapain aja ya suka-suka gue dong ". Memang, beda orang beda juga responnya. Tapi alangkah baiknya, yang kita lakuin itu ga bikin orang lain risih apalagi sampe benci kita. 

Kalian pernah ngalamin hal serupa, ga? 
Share dong~

Comments