2017

Kampung Nelayan, Belawan, Sumatera Utara

Ga terasa ya, 2017 udah lewat gitu aja. Ada banyak cerita di 2017 yang berkesan untuk dunia, untuk kita semua, untuk saya.
Secara terhusus 2017 menjadi tahun yang cukup berkesan dan punya makna mendalam untuk saya. Ditahun ini alhamdulillah saya belajar banyak hal tentang hidup. Bagaimana menjadi dewasa, menjadi orang yang menganggung "diri sendiri" (benar-benar sendiri (dalam segala aspek)), menjadi orang yang lebih sabar dan tidak mengedepankan kemauannya sendiri, menjadi orang dewasa yang merasakan manis dan pahitnya menjadi seorang mahasiswa sekaligus pekerja, bertemu dengan banyak orang yang memberikan impact yang baik dan buruk (tinggal balik lagi ke diri sendiri, mau memilih yang mana) dan menjadi pribadi yang lebih tegar menerima semua keadaan yang Allah kehendaki untuk hidup saya.

Ditahun 2017 kemarin, saya berterimakasih sekali atas segala hal baik dan buruk yang terjadi. Saya merasakan semua hal yang terjadi ada manfaatnya. Meski itu buruk sekalipun. Semua terjadi dengan tujuannya masing-masing. Tidak ada yang sia-sia.

Pulau Rubiah, NAD

Allah mematahkan hati saya disaat saya sedang merasa seperti, "Ahh.... i found you" karena sepertinya Allah cemburu karena saya terlalu memberikan "ketertarikan" yang lebih pada ciptaannya. Ia menuntun saya untuk lebih dekat dengan-Nya, memberikan saya ruang lebih untuk jadi pribadi yang lebih baik, memilih untuk berlarut dalam hal "bodoh" atau bangkit dan memberikan perhatian lebih pada diri sendiri dan pada-Nya, tentu saja.

Ditahun 2017 juga saya belajar bagaimana mengendalikan perasaan, termasuk emosi. saya mulai bisa menampik qoutes receh yang beredar dipasaran tentang "Laki-laki dan perempuan yang ga mungkin bisa bersahabat, pasti ada perasaan disalah satu atau bahkan keduanya. Hanya sulit mengakui, saja". Well, saya tidak ingin hal seperti ini terjadi. Yah, walaupun jujur saya merasa kehilangan teramat besar ketika dia dekat dengan perempuan, tapi itu semua kembali lagi ke bagaimana saya menanggapi perasaan "kehilangan" tersebut. Hey! Ga seru pacaran sama temen sendiri, sama sahabat sendiri. Ga seru! Pacaran itu ga seru, sepertinya.

Di 2017 juga saya belajar betapa pentingnya setiap orang paham akan parenting. Bukan! Bukan karena saya sudah sangat ingin punya anak. Parenting tidak sebatas untuk para Ibu yang sudah punya anak. Ditahun ini saya banyak belajar bagaimana menjadi "orang yang Ayun butuhkan" (Ayun = adik laki-laki saya). Ketika ia butuh seorang Kakak, saya akan disana berperan sebagai kakak yang baik untuknya. Mendengarkan semua ceritanya tentang film-film laga yang sedang ada di Bioskop, menjadi teman berimajinasinya sebelum tidur dan mejadi mentorny untuk hal-hal yang kadang Mama tidak pahami. Menjadi sosok Ayah ketika harus menjadi partner nya berlatih silat dirumah, walau kemudian badan saya ikut pegal dan biru sana sini. Menjadi seorang Ibu dan memberikan beberapa nasehat yang "lebih kekinian" dan lebih bisa diterima dan memotivasinya dari pada sekedar "Belajar yang rajin, dek. Biar nanti bisa dapat pekerjaan yang enak", well itu kata-katanya Mama. Untuk seorang Ayun yang tidak mudah menerima nasehat, saya rasa itu hanya akan lewat begitu saja. Dan masih banyak lagi peran yang mulai bisa saya lakukan di rumah untuk Ayun. Hal ini tidak terlepas dari upaya saya untuk membentuk karakter Ayun menjadi lebih baik. Lingkungan tempat kami tinggal tidak terlalu baik, katakanlah begitu. Ayun butuh sosialisai, benar memang. Tapi untuk bersosialisasi di Lingkungan kami, saya pikir sekedarnya saja sudah cukup. 

Pantai Lampuuk, Aceh Besar, NAD

Seperti yang saya katakan diawal, saya sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi sibuk. Sangat sibuk. Saya berterimakasih sekali karena Allah memberikan saya kesempatan untuk menjadi mahasiswa sekaligus pekerja. Pekerjaan yang saya lakukan juga menyenangkan, menurut saya. Apa yang lebih mennyenangkan bila dibandingkan dengan melakukan hal-hal yang menurut saya sangat menyenangkan. Ditahun 2017 kemarin saya bisa bertemu dengan orang-orang "hebatt", pergi ke tempat-tempat menakjubkan dan melakukan perjalanan yang menyenangkan. Mungkin jika kalian melakukan perjalanan yang sama dengan apa yang saya lakukan, tidak akan sama menyenangkannya dengan apa yang saya alami. Saya sadar itu karena semua yang saya lakukan, yang saya alami, menjadi menyenangkan karena orang-orang disekitar saya dan perasaan saya sendiri. Ketika kalian berfikir "Ini akan menyenangkan!!!" maka akan demikianlah yang terjadi. Bukankah Allah berkehendak sesuai dengan prasangka umat-Nya?

Pantai Lampuuk, Aceh Besar, NAD

Ada banyak cerita lagi di 2017 yang sangat ingin saya bagikan, tapi nanti jadi panjang sekali postingan ini hehe. 


Terimakasih ya Allah , untuk 2017 yanng luarbiasa berkesan untuk hidup saya.

Dan untuk 2018, ayo terus berfikir positif dan menjadikan 2018 tahun yang baik dan lebih baik dari 2017. Percayalah, akan ada banyak kejutann yang tidak terduga menanti di 2018. Persiapkan diri dan hadapi. 

Ini sekilas tentang 2017 saya, bagaimana dengan kamu?


Comments